Entah mau dibawa nasib Honorer K2 di Negeri ini, sebab sampai dengan saat ini pemerintah masih tenang-tenang saja terhadap berbagai usulan yang diajukan oleh para Honorer K2 ini.
Aksi demo besar-besaran belasan ribu honorer kategori dua (K2) pada 10-12 Februari lalu, namun tidak membuahkan hasil hingga saat ini, membuat mereka bertekuk lutut kepada pemerintah. Honorer K2 yang tergabung dalam Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) menyatakan sikap mendukung semua program yang dilakukan pemerintah terkait penanganan nasib mereka.
“Kami sudah membuat kesepakatan yang diteken sekitar 20-an korwil FHK2I dan mewakili lima pulau besar (Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Papua). Intinya kami mendukung semua langkah yang ditempuh pemerintah dalam penyelesaian honorer K2. Selain itu kami juga menyatakan sikap tidak akan melakukan aksi demo lagi,” beber Ketum FHK2I Titi Purwaningsih kepada JPNN, Jumat (15/4).
Dia menambahkan, bila ternyata ada aksi demo honorer K2, itu bukan berasal dari FHK2I melainkan forum lain. Pasalnya, FHK2I lebih memilih melakukan pendekatan persuasif ketimbang cara kekerasan.
“Aksi demo kemarin kan tidak ada hasil. Jadi sekarang kami lebih manut kepada pemerintah. Yang punya kebijakan kan mereka, kami ya patuh aja selama pemerintah serius menyelesaikan masalah honorer K2,” tuturnya.
Surat pernyataan sikap dan dukungan kepada pemerintah, menurut Titi, sudah dilayangkan kepada seluruh presiden, kementerian/lembaga, pimpinan DPR, DPD, dan MPR.
Semoga dengan pendekatan yang berbeda akan lebih nyata hasilnya. Rasanya gimana gutu kalau Guru yang bergelar Pahlawan tanpa tanda jasa kok harus berdemo untuk menuntut hakanyz
BalasHapussemoga saja amin!
Hapustidak ada hasil apapundari demo besar-besaran lalu dilanjutkan dengan penandatanganan, nandatangan apaan emangnya ya ya?
BalasHapusjangan-jangan tebang di PHP in sama Pemerintah....atau bisa jadi diancam, kalau mau terus jadi honorer...lanjutkan, jika tidak...keluar ajah jadi honorernya...bisa jadi begitu juga kan...hehe
untung saya mah sejak 2010 mundur jadi honorer guru...mendingan jadi tukang Ubi Cilembu dan tukang keranjang bambu...bisa lebih sejahtera tuh...bisa nabung juga buat persiapan pensiun, malahan bisa kredit Mobilio pula....hehe gaia banget dan sedikit somse kan saya ya?
Wah hebat masng lembu ini yah malah bisa credit mobiloi. saya sudah 15 tahun menjadi guru SD sampai sekarang masih . dan hasilnya, buat beli kebutuhan sehari-hri saja pusing!
Hapussemoga ada hasilnya mang , kita doain saja bersam sama :D
Hapussemoga pemerintah selalu memehatikan gaji guru honorer dan bisa mendengarkan keinginan para guru :D amin
BalasHapusItu gaji 300rb per bulan apa per minggu? hadeuhh miris
BalasHapussaya sih nyambung doa saja, semoga para honorer bisa mendapatkan gaji yang layak.
Saya malah dapat honor 250.000 dan sudah menjadi guru honorer 15 tahun sampai sekarang masih, sambil ngeblog kaya gini!
HapusHmm seharusnya honor guru itu lebih besar karena jasa mereka lah yang membuat anak anak bangsa indonesia ini menjadi bangsa yang berguna bagi negara.
BalasHapusTapi kenyataannya tidak besar ya gan! Memang kasihan sekali nasib saya ini!
HapusNasib guru di Indonesia ini memang sampai sekarang masih kurang mendapat perhatian lebih dari pemerintah, kayaknya pemerintah lupa, bahwa tonggak bangsa ada pada pendidikan, bahkan pemerintahpun menjabat, juga atas jasa pendidikan. Saya sendiri merasa miris melihat guru pontang panting seperti itu, "bertekuk lutut" sebenarnya adalah tamparan bagi pemerintah. Mau anak cucu kita pinter dan terdidik atau tidak? entahlah..
BalasHapusItulah Indonesia
Hapuspahlawan tanpa jasa, akhirnya harus bertekuk lutut haduh...
BalasHapusSebenarnya kesabaran sudah habis, tapi kasihan anak-anak siapa yang mau mendidik anak bangsa ini di daerah-daerah terutama!
Hapus