Pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2015 untuk jenjang SMA/MA/SMK sudah berakhir, dan untuk wilayah Daerah Istimewa Aceh dan Daerah Istimewa Yogyakarta pelaksanaannya tidak diulang.
Walaupun mengalami kebocoran naskah UN akibat pengunggahan data naskah UN oleh oknum karyawan Percetakan Negara Republik Indonesia melalui google drive, namun dari hasil pemeriksaan tidak menunjukkan pola jawaban UN siswa sesuai dengan data yang diunggah tersebut.
"UN di Aceh dan Yogya tidak perlu diulang hal ini dikarenakan tidak menunjukkan pola jawaban siswa sesuai dengan data yang diupload tersebut," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam keterangan persnya, pada Kamis (30/4).
Hasil UN dari kedua provinsi tersebut, kata dia, akan diserahkan kepada panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri pada 2 Mei 2015.
Hal yang sama juga disampaikan oleh anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Bambang Suryadi, bahwa hasil analisis jawaban UN pada dua daerah menunjukkan tidak semua siswa memanfaatkan kebocoran soal. Namun, mereka lebih mementingkan rasa percaya diri akan kemampuan dan kejujuran yang dimilikinya.
“BSNP menyatakan pelaksanaan ujian SMA di dua provinsi itu hasilnya tetap sah karena itu tidak perlu dilakukan ujian ulangan,” ujarnya.
Bambang menambahkan, pelaksanaan UN SMA/Sederajat 2015 jauh lebih baik dari pelaksanaan UN SMA/Sederajat tahun lalu. Dalam pelaksanaan UN SMP/Sederajat mendatang, BSNP sebagai penyelenggara akan tetap menjadikan prosedur operasional standar UN SMP/Sederajat sebagai acuan.
Demikian mudah-mudahan, pelaksanaan UN di negeri ini akan jauh lebih baik lagi.
itulah kadang carut marut dunia pendidikan malah diperkeruh oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
BalasHapusIya mbah dunia pendidikan kita memang seperti itu! [-(
HapusIya mbah dunia pendidikan kita memang seperti itu! [-(
Hapus