Setelah sekian lama menunggu keputusan pemerintah mengenai nasib dan permasalahan yang menimpa para Honorer K2 ini, akhirnya kemarahan Honorer K2 ini memuncak setelah mendengar langsung bahwa menpan tidak akan mengangkat Honorer K2 dengan alasan tidak ada anggaran. Sungguh ironis negeri ini. Perusahaan saja bisa gaji buruhnya sampai 3 jutaan, sebuah Pemerintah belum bisa gaji honorernya seperti gaji para buruh ini. Apalagi rata-rata Honorer ini adalah S1.
Kemarahan honorer kategori dua (K2) atas keputusan pemerintah membatalkan pengangkatan mereka menjadi CPNS akan diluapkan dalam bentuk aksi unjuk rasa besar-besaran. Aksi yang akan digelar di depan Istana Presiden pada 10 hingga 12 Februari itu mereka sebut sebagi “Jihad Akbar”.
Bahkan, masing-masing korwil Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) sudah menyediakan personel untuk pasukan berani mati.
"Kami sudah tidak mau nego-nego lagi. Aksi 10-12 Februari, adalah jihad hidup dan mati. Setiap korwil ada 10 orang yang akan berada di garis depan, mau ditembak atau dipenjara, kami sudah siap," tegas Ketum FHK2I Titi Purwaningsih kepada JPNN, Sabtu (23/1).
Perempuan yang baru memiliki bayi berusia 27 hari ini menambahkan, dirinya akan memimpin pasukan berani mati tersebut di Istana Negara. Tak kurang 50 ribu orang yang sudah tercatat akan mengepung istana.
"Tidak ada lagi yang kami pikirkan sekarang selain menuntut janji pemerintah. Kami ini bukan sampah yang bisa dibuang kapan saja," ketusnya.
Titi memastikan, jihad akbar 10 Februari nanti akan lebih dahsyat daripada peristiwa bom Thamrin 14 Januari. Lantaran honorer K2 yang turun sudah tidak peduli akan nyawanya lagi.
"Ini yang turun bukan lagi orang yang masih sayang nyawa. Daripada mati menunggu dalam ketidakpastian, mendingan mati berjihad di 10 Februari," serunya.
Source:jpnn.com
Source:jpnn.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.