Kasus ijazah yang sedang melanda bangsa Indonesia ini ternyata semakin merambah ke berbagai kalangan, ternyata setelah ditelusuri banyak media-media sosial yang memberitakan adanya dugaan kepemilikan ijazah palsu. Berikut ini liputan mengenai kasus ijazah palsu wakil bupati Mandek di Polda Riau, seperti yang saya lanir dari jpnn.com. Pada Jum'at 05/06.
Kasus ijazah palsu menjadi perhatian masyarakat luas. Di Riau, sejak tahun lalu penggunaan ijazah palsu sudah ramai diperbincangkan. Erianda dilaporkan ke Polda Riau karena diduga menggunakan ijazah palsu untuk memuluskan rencananya menjadi Wakil Bupati Rokan Hilir. Kasus ini terungkap menyusul laporan seorang warga Rokan Hilir, Faisal Reza ke Polda Riau pada 16 Juli tahun 2014 lalu.
Dalam laporan tersebut, Erianda diduga memalsukan ijazah strata satu (S1) ilmu ekonomi dari sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia (YAI) Jakarta. Dalam laporanya Faisal juga menyertakan bukti ijazah palsu yang terdapat nama Erianda dengan nomor ijazah 2561S-1MKPIV2006. Padahal menurut Faisal, nomor ijazah yang sama dimiliki oleh Mahasiswa yayasan YAI atas nama Fitri Rahmadany. Pihak Yayasan YAI sendiri pernah menyatakan bahwa ijazah Erianda palsu dan sudah menyurati pihak inspektorat Rohil terkait hal itu. Faisal pada saat itu juga sudah di BAP. Dihadapan wartawan pada 16 Agustus 2014 lalu Ia mengatakan bahwa selama di BAP, dirinya diinterogasi 22 pertanyaan oleh penyidik. Namun Hingga saat ini kasus tersebut terkesan mandek. Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo ketika dihubungi Riau Pos (Grup JPNN), Kamis (4/6), berkilah bahwa Polda Riau tidak pernah memproses kasus tersebut karena tidak pernah ada yang melaporkan. " Kasus ini kan delik aduan mas. Belum pernah ada yang melapor. Saksi yang dulu itu hanya mengadu ke Polda dan belum pernah diperiksa," Katanya. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Arif Rahman Hakim ketika coba dikonfirmasi terkait kasus ini juga tidak memberikan jawaban. Ketika Riau pos mencoba mengkonfirmasinya melalui sambungan telepon, tidak ada jawaban. Pesan singkat yang dikirim juga tidak Ia jawab.
Sumber: jpnn.com
adanya oknum menyebabkan beredarnya ijasah palsu
BalasHapusoknum oknum......dimana - mana ada oknum.
HapusOknumnya harus diapakah ya mangs aduls!
Hapusyg kayanya gini harus dibersi sanksi tegas biar kapok. .
BalasHapusYa benar Mas Hary Sanksi tegas memang perlu!
HapusTurut prihatin dengan mencuatnya kasus seperti ini, meskipun saya yakin hal serupa sudah ada sejak lama. Mudah-mudahan pihak-pihak terkait dapat bertindak tegas menanganinya dan mencegah kasus serupa lainnya.
BalasHapusYa mas Kips Bandung, makasih ya sudah mampir
Hapus