Saat ini pemerintah memang belum secara resmi mengumumkan tentang penghapusan Ujian Nasional (Unas). Akan tetapi sudah banyak respon bermunculan dari berbagai pihak. Pada umumnya mereka mendukung rencana penghapusan Ujian Nasional (Unas).
Drs.Sulistiyo,M.Pd, ketua umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang juga sebagai anggota DPD Jateng menuturkan bahwa, evaluasi pelaksanaan unas yang dijalankan harus segera diputuskan.
Sebab para guru saat ini sudah menunggu kepastian dari nasib penyelenggaraan unas tahun 2015. Umumnya penyelenggaraan unas dilaksanakan pada bulan april, sehingga kalau dihitung-hitung persiapan unas tinggal 3 bulan lagi.
Kata Sulistiyo "Apapun kebijakan nya nanti, semoga saja tidak menambah persoalan baru"
Menurut beliau penyelenggaraan ujian yang baik harus menerapkan sistem mendorong terwujudnya kejujuran dalam pendidikan, serta meniadakan bentuk kecurangan, juga menumbuhkan rasa kepercayaan diri kepada setiap peserta didik.
Peneliti pendidikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Titik Handayani Pantjoro menuturkan, bila pemerintah akhirnya memutuskan menerapkan evaluasi nasional, maka harus menekankan fungsi sebagai pemetaan pencapaian kualitas pendidikan. Kemudian menciptakan intervensi kebijakan terkait hasil pemetaan capaian kualitas pendidikan.
Beliau menyayangkan bila nanti perubahan unas menjadi enas hanya program "ganti baju saja". Yakni enas tetap dipakai sebagai pemetaan, intervensi kebijakan, syarat kelulusan, dan syarat melanjutkan studi ke jenjang berikutnya.
Teuku Ramli Zakaria, anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menjelaskan perubahan unas menjadi enas posisinya masih dalam tahap usulan. Perubahan ini merupakan kajian dari aspirasi banyak pihak, khususnya dari kalangan masyarakat.
Sumber : jppn.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.