Sobat honorer yang setia, Saat ini bahan topik yang menjadi banyak perbincangan orang adalah masalah kabut asap dan masalah penuntasan tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Anggota Komisi V Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Sumatera Barat Sitti Izzati Azis mendukung guru honorer diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebab sudah banyak guru honorer yang mengajar selama bertahun-tahun.
"Bayangkan, mereka rela hidup dengan gaji pas-pasan bertahun-tahun demi menunggu diangkat sebagai PNS. Sementara murid mereka bahkan sudah sukses," ujarnya.
Hal ini bukan hanya soal balas jasa, namun pengangkatan PNS perlu karena pada kenyataannya banyak sekolah yang membutuhkan guru tambahan.
Menurut Sitti, pemerataan guru di Sumbar maupun di Indonesia masih belum terwujud. Kekurangan guru terjadi di sekolah yang berada di pinggir kota.
"Jika memang rasanya perlu pemetaan, silakan saja. Jika bisa, adakan tes kompetensi. Namun jelas nasib mereka (guru honorer). Jangan malah ditinggalkan begitu saja," katanya.
Sementara AnggotaFraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, menemui langsung para guru honorer yang beberapa waktu lalu melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI.
Menurut Dahlan, dirinya juga merasa kecewa kepada pemerintah yang hingga saat ini masih menggantung status para guru honorer yang telah bekerja bertahun-tahun.
Dahlan, yang juga anggota Komisi II DPR RI, menambahkan bahwa jasa guru honorer selayaknya diapresiasi oleh pemerintah serta diprioritaskan dibanding guru-guru PNS yang kebanyakan baru mendaftar.
"Kalau bicara soal rakyat, mereka (pemerintah) banyak pertimbangan dan pikir-pikir. Itu juga kita sayangkan," terangnya.
Bahkan, lanjut Dahlan, Menpan-RB Yuddy Chrisnandi pernah menyatakan akan mengangkat minimal 100 ribu guru honorer menjadi PNS. "Tapi kok mikirnya THR (tunjangan hari raya) untuk PNS, itu pun menghabiskan Rp6 triliun," lanjutnya.
"Waktunya mendesak, kita bersama-sama datang ke kantor Menpan, bukan untuk minta tapi untuk nuntut hak," tandasnya.
sepertinya perjuangan masih akan panjang ya mas,,,
BalasHapusYa mba, makasih kunjungannya
Hapussemoga saja para anggota DPR membaca artikel ini ya mas, demi penghargaan bagi para guru honorer
BalasHapusSemoga saja ya mba.Amin
HapusIya bener banget tuch. Saya suka kasian lihat gaji honores. Jangankan buat makan bulanan, buat beli bensin motor aja, gak ke tutup sama gaji mereka. Sudah kerja bertahun-tahun masih aja gaji gak naik2.
BalasHapusNice artikel
Doakan saja semoga nasib honorer lbh baik lg!
HapusMaunya sih begitu....tapi mereka sibuk mengumpulkan uang untuk mengganti biaya kampenye mereka waktu pemilu...
BalasHapusWaduh kalau yang satu ini saya ga bisa comen mas wahab S
Hapus