Selalu ada yang berubah dari setiap pergantian pemimpin, itu wajar inovasi itu memang penting dan perlu kita coba.
Sama halnya dengan dunia pendidikan pun begitu. Bahwasanya kita ketahui bersama pada Tahun 2015 ini untuk pelaksanaan Ujian Nasional (UN) akan dilaksanakan dalam 2 bentuk yakni bentuk basis komputer dan berbasis kertas /Lembar Jwab Komputer (LJK) seperti yang sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Sekolah yang ditunjuk untuk melaksanakan UN ini adalah sekolah/madarasah yang telah memiliki fasilitas yang terpenuhi diantaranya Laboratorium Computer dan Akses Internet yang memadai.
Jadwal pelaksanaan Ujian Nasional dipastikan akan berlangsung berbeda sesuai dengan ketentuan jadwal yang telah dikeluarkan beberapa waktu yang lalu, Ujian Nasional berbasis komputer dipastikan akan dimulai lebih awal ketimbang Ujian Nasional berebasis kertas.
Beliua, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan tetap keukeuh akan menggelar computer based test(CBT) atau ujian nasional (UN) berbasis komputer yang akan digelar tahun ini.
Alasan pertama, adalah karena CBT itu sendiri bukan online. Kedua, hanya memanfaatkan komputer yang tersedia. “UN komputer bukan UN online, jadi konsepnya ujian melalui komputer beda dengan online yah,” papar Anies, usai bertatap muka dengan para guru se-Solo di SMA Negeri 1 Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/2/2015).
Menurut Anies, CBT memang sangat pas diterapkan di Indonesia. Mengingat Indonesia merupakan negeri yang besar. Sehingga untuk menggelar ujian yang diikuti 7,3 juta orang dalam jam yang sama memiliki tantangan tersendiri. Termasuk salah satunya membutuhkan logistik yang cukup besar pula.
“Kalau menggunakan kertas waktunya harus sama, karena soalnya keluar. Tapi kalau menggunakan komputer, maka soalnya tidak hilang. Jadi, sekolah bisa menyelenggarakan ujian di saat waktu ujian yang dijadwalkan sekolah saja,” bebernya.
Selain dari segi keamanan, jika UN dikerjakan di komputer akan mudah tersimpan datanya. Sehingga, menurut Anies, dibuatnya kebijakan baru ini karena pemerintah ingin segala hal mulai saat ini dapat dikerjakan melalui bantuan komputer.
Menyangkut kemungkinan munculnya pungutan ke wali murid seiring diberlakukannya sistem CBT tersebut, Anies menjamin, hal tersebut tidak akan mungkin terjadi.
Pasalnya, sejauh ini sekolah-sekolah di Indonesia seluruhnya telah memiliki komputer untuk dipergunakan para siswanya.
Sehingga, CBT ini pun menggunakan komputer yang dimiliki oleh sekolah itu tanpa harus membebani wali murid.
“Saya jamin tidak akan mungkin membebani wali murid. Karena sekolah-sekolah itu kan sudah punya komputer sendiri. Komputer-komputer itulah yang dipakai, tanpa harus membebani wali murid,” tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.