Keberhasilan guru dalam mengajar para peserta didik sangat dipengaruhi oleh bagaimana mereka menggunakan metode mengajar. Jika mengajarnya menggunakan ceramah terus, lama-kelamaan anak akan jenuh dan merasa ngantuk pada saat kegiatan belajar mengajar.
Sebagai seorang tenaga pendidik yang profesional, guru benar-benar dituntut untuk terus mengembangkan kreatifitas dalam menggunakan metode dan strategi mengajar agar siswa tidak merasa bosan dan tetap bersemangat dalam menerima materi pelajaran. Apalagi guru yang sudah bersertifikasi, mereka sudah dibayar dua kali lipat oleh pemerintah jika metode mengajarnya biasa-biasa saja, pemerintah akan sangat dirugikan karena sudah mengeluarkan dana banyak.
Kabar terbaru dari www.okezone .com bahwa lebih dari 100 guru mengikuti program pelatihan gaya baru, yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pelatihan ini diberikan oleh dan Djarum Foundation Direktur Program Djarum Foundation, Primadi H Serad mengatakan, sepanjang 2013, para guru sudah mendapatkan pelatihan Pembelajaraan Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). PAKEM sendiri sudah digarap keduanya sejak tiga tahun lalu.
Metode pembelajaran ini wajib dikuasai oleh para guru dalam menerapkan Kurikulum 2013, dimana mereka ditantang untuk dapat mengubah budaya mengajar di dalam kelas, sehingga dapat tercipta suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan untuk meningkatkan kemampuan afektif para anak didik.
“Pelatihan baru ini tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif di dalam proses untuk menghasilkan siswa-siswi aktif, kreatif, cinta akan belajar, tangguh dan unggul di bidangnya masing-masing,” ujarnya di pameran Project Based Learning, di Gedung Jam’iyyatul Hujjaj Kudus (JHK), Jumat (20/3/2015).
Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Chairman Supervisory Board Djarum Foundation, Soewarno M. Serad; Vice President Djarum Foundation, FX Supanji; Pimpinan BNI Wilayah Semarang, Renny Tri Ekowati; Direktur Putera Sampoerna Foundation, Ari Kun Widodo; dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga Kabupaten Kudus, Djoko Susilo.
Dimulai sejak awal 2013 lalu dan berakhir pada akhir 2015 nanti, di Kudus program ini diikuti oleh empat SD yaitu SD Negeri 1 Jatikulon, SD IT Al Islam, SD Masehi, dan MI NU Banat. Masing-masing dari sekolah tersebut mengirimkan satu kepala sekolah dan 10 tenaga pendidiknya guna mengikuti rangkaian program peningkatan kualitas pendidikan ini.
Primadi menjelaskan, untuk kepala sekolah program ini memberikan pelatihan tata kelola dan tata layanan pendidikan. Sehingga, mereka mampu menjadi seorang pemimpin dan pengelola yang handal dalam membuat suasana pembelajaran yang baik di sekolah.
“Para guru yang telah mendapatkan pelatihan diharuskan untuk melakukan diseminasi atau proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola keterampilannya kepada rekan-rekan guru SD lainnya. Hal ini dilakukan guna membangun sistem dan keberlangsungan hasil program PAKEM yang telah dijalankan,” ucapnya.
Dia menjelaskan, pemaparan pembelajaran melalui sebuah project pada sistem Project Based Learning (PBL) yang diterapkan, diharapkan kemampuan kognitif anak didik dapat meningkat, kepekaan akan kondisi lingkungan sekitar juga semakin tajam. Serta mampu memberikan rangsangan untuk terus menciptakan sebuah gagasan positif terhadap fenomena di lingkungan sekitarnya.
“Segala upaya dalam peningkatan kualitas pendidikan dimulai dari peningkatan kualitas para tenaga pendidiknya. Memasuki tahun ketiga, program ini fokus pada School Based Key Teacher Development, yaitu pembentukan guru tutor agar nantinya mereka dapat melakukan pengembangan guru tutor melalui diseminasi di sekolah-sekolah dan Kelompok Kerja Guru (KKG),” ungkapnya.
Model ini merupakan suatu pembelajaran kreatif yang berpijak pada identifikasi dan analisa “problem” atau masalah-masalah yang ada di lingkungan sekolah. Melalui PBL ini, baik guru maupun siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan berkolaborasi dan keterampilan berpikir kritis serta kreatif, melalui proses inquiry dan pendekatan scientific.
Source:okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.