Sampai dengan Jumat (10/4) atau H-3 pelaksanaan ujian nasional SMA dan SMK, masih saja ada laporan mengenai kendala saat uji coba untuk ujian berbasis komputer (computer based test/CBT).
Untuk unas metode lama yang berbasis kertas (paper based test/PBT), distribusi soal sudah merata sampai pelosok. Hanya muncul satu laporan tentang pungutan yang harus dilunasi siswa hari ini. Para wali murid khawatir, jika pungutan tersebut tak dibayar, anak mereka dilarang mengikuti unas.
Berdasar pantauan Jawa Pos, sejumlah peserta tryout unas CBT di SMA Negeri 1 Garut, Jawa Barat, mengalami perbedaan durasi waktu pelaksanaan. Jadi, terdapat perbedaan durasi waktu antara satu komputer siswa dan komputer lainnya.
Masalah lain yang dihadapi siswa saat uji coba unas CBT itu adalah kesalahan penulisan soal ujian dan kesulitan siswa untuk login ke software ujian. SMA di Garut tersebut memang menggelar simulasi unas CBT di urutan terakhir. Umumnya, sekolah melaksanakan uji coba awal pekan ini.
Saat dikonfirmasi, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Nizam menyebutkan, durasi pelaksanaan unas CBT jelas berbeda. Sebab, durasi ujian dihitung ketika siswa berhasil login. Bukan dihitung berdasar waktu pada umumnya. ”Jadi, hampir dipastikan terdapat perbedaan waktu. Karena proses login mustahil benar-benar serentak,” terangnya.
Kemudian, tentang soal unas CBT yang salah ketik, Nizam mengatakan bahwa kemungkinannya memang ada. Dia sudah mengumumkan kepada sekolah bahwa butir soal ujian simulasi tersebut benar-benar untuk contoh. ”Karena hanya contoh, jadi ada yang salah ketik,” ucapnya di Jakarta kemarin.
Namun, pada saat unas CBT sungguhan nanti, Nizam memastikan tidak akan ada kesalahan tulis atau sejenisnya. Nizam juga mendengar ada siswa yang kesulitan saat login. Menurut dia, kesulitan itu tidak akan terjadi jika siswa secara rutin mengikuti instruktur soal pengerjaan unas CBT.
Meskipun hanya dilakukan di 585 unit sekolah di antara total 79 ribuan sekolah pelaksana unas, pelaksanaan unas CBT harus mulus. Sebab, di dalamnya ada 170 ribu siswa yang menggunakan sistem baru tersebut.
thank's to: jpnn.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.