Kenapa judul postingan saya seperti itu, ini adalah ungkapan hati seorang Honorer yang nasibnya ketinggalan jauh jika dibandingkan dengan nasib para buruh di Indonesia.
Bayangkan saja, gaji buruh di Indonesia sudah terpenuhi sesuai dengan UMR (Upah Minimal Regional) itu saja baru satu atau dua tahun menjadi buruh di Perusahaan tertentu, lain halnya dengan gaji para Honorer di Indonesia ini. Sampai saat ini masih banyak para Honorer baik itu yang jadi Guru maupun sebagai tenaga teknis yang upah mereka tidak sesuai dengan UMR, banyak yang di gaji 200-300 ribu. Sedangkan para buruh sudah mencapai 2 jutaan dengan bekal ijazah SMP s.d SMA.
Kita yang para pendidik dan tenaga kesehatan serta tenaga teknis lainnya malah nasibnya tidak di perhatikan oleh pemerintah. Jangankan UMR, tunjangan pun tidak ada, kalaupun ada jumlahnya sangat sedikit dan ditentukan oleh quota. Sungguh baik nasib para buruh ini.
Entah sampai kapan nasib honorer ini terlunta-lunta. Kalau dihitung-hitung Kerja mereka sama persis dengan mereka yang berstatus PNS.
Di hari buruh ini, para honorer hanya bisa pasrah dan pasrah, melihat kekompakan para Buruh yang terus meminta perhatian khusus dari Pemerintah berupa kesejahteraan yang layak serta penghidupan yang layak juga.
Semoga saja Allah swt mendengar doa kita para Honorer ini sehingga kedepan nasib Para Honorer ini tidak terlunta-lunta lagi, dan tentunya cepat di tangani jangan hanya sekedar di kasih janji-janji saja.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.